bidan

bidan

Jumat, 06 November 2015




FASE PERSALINAN
 

Persalinan kala I adalah pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Dengan ditandai dengan :
1.      Penipisan dan pembukaan serviks
2.      Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3.      Keluarnya lender bercampur darah
Pada kala pembukaan persalinan di bagi atas 2 fase yaitu :
1.      Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat di mulai dari pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm berlangsung kira-kira 8 jam. His masih lemah dan frekuensi his jarang.
2.      Fase aktif
Disini fase aktif dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10cm berlangsung kira –kira 7 jam.
Dibagi menjadi 3 yaitu :
a)      Fase akselerasi dalam waktu 2 jam,pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
b)      Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
c)      Fase deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm
Fase –fase tersebut terjadi pada primigravida. Pada multigravida juga demikian,namun fase laten, aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
1.  Primigravida
Osteum uteri internum akan membuka terlebih dahulu sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Keadaan osteum uteri eksternal membuka, berlangsung kira – kira 13 – 14 jam.


2.  Multigravida
Osteu uteri internum sudah membuka sedikit sehingga osteum uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang bersama.     

            Fase laten: Selama fase ini, orientasi dari kontraksi uterus adalah pada perlunakan servik serta penipisan (effacement). Kriteria minimal Friedman untuk memasuki fase aktif adalah pembukaan dengan laju 1,2 cm/jam untuk nulipara, serta 1,5 cm/jam untuk multi para.  
  Fase aktif:    
Dilatasi serviks antara 3 – 4 cm.         Fase aktif adalah terminologi yang menggambarakan laju dilatasi tercepat, yang secara konsisten dimulai pada saat serviks berdilatasi dari 3 cm ke 4 cm.    
Sehingga, dilatasi serviks 3 ke 4 cm atau lebih, dengan kontraksi uterus, mencerminkan fase aktif. Laju pembukaan serviks pada fase aktif: 1,2 cm/jam untuk nulipara, serta 1,5 cm/jam untuk multi para.        
Contoh: nulipara yang masuk fase aktif dengan pembukaan 3- 4 cm akan dapat mencapai pembukaan 8 sampai 10 cm dalam 3-4 jam.      
Bila pembukaan 4 cm, akan dapat mencapai pembukaan 10 cm dalam 4 jam
Desensus dimulai pada tahap akhir dari fase aktif, dimulai pada pembukaan 7 sampai 8 cm pada nulipara dan makin cepat setalah 8 cm.     
Friedman: membagi masalah pada fase aktif menjadi 2: protraction (perpanjangan) serta arrest (terhenti)  
Protraction (perpanjangan) fase aktif: laju yang lambat dari dilatasi serviks atau desensus; dimana pada – nulipara : < 1,2 cm/jam atau desensus yang <1 cm/jam    
- multipara: < 1,5 cm/jam atau desensus yang <2 cm/jam      
Arrest: penghentian dari dilatasi maupun desensus   
Arrest of dilatasi: 2 jam tanpa perubahan dilatasi serviks      
Arrest of descent: 1 jam tanpa desensus        
30% dari Protraction (perpanjangan) fase aktif: adalah CPD
45% dari Arrest fase aktif: adalah CPD        
Penyebab lain yang terkait dengan kelainan Protraction & Arrest tersebut antara lain adalah sedasi yang berlebihan, analgesia konduksi, malposisi janin seperti POPP.    
Oksitosin diberikan apabila terjadi arrest tanpa CPD.